Asnaini, Kades Pembawa Perubahan di Aceh

Asnaini, Kepala Desa Pegasingan,--- perempuan pertama dan satu-satunya di Aceh Tengah kini yang memegang jabatan tersebut. (LIPUTAN6)
Asnaini, Kepala Desa Pegasingan,— perempuan pertama dan satu-satunya di Aceh Tengah kini yang memegang jabatan tersebut. (LIPUTAN6)

[LIPUTAN6+KOMPAS] – Desa Pegasing di kecamatan Pegasing, kabupaten Aceh Tengah, terdiri dari tiga dusun dan dihuni sekitar 500 jiwa. Sebagian besar warga desa hidup sebagai petani. Kini, Pegasing dikenal di provinsi Aceh sebagai desa yang maju dengan pembangunan berbagai sarana yang berlangsung cepat.

Dua tahun lalu, desa Pegasing belum dianggap desa maju. Kala itu, pembangunan berjalan lambat. Sebagian besar warga desa miskin. Kini, warga desa setuju bahwa dinamika desa ini telah berubah, mengarah pada kemajuan pesat, tak lain berkat sang kepala desa, Asnaini — satu-satunya kepala desa perempuan di Aceh Tengah.

Karya Asnaini untuk warga desa Pegasing bukan hanya jaringan listrik. Ia juga memperkenalkan berbagai terobosan, mulai dari koperasi simpan pinjam perempuan, perbaikan jalan secara berkala, penampungan air bersih hingga tempat pemandian khusus wanita.

Asnaini yang terpilih secara demokratis ini dikenal gemar terjun langsung ke sudut-sudut desa untuk mengenal situasi dan mendengar langsung keluhan warga. Walau jadi kepala desa pilihan warga, bukan berarti langkah Asnaini selalu mudah.

Seperti kaum perempuan lain di daerah ini, Asnaini menghadapi tantangan, terutama tantangan budaya. Karena sepak terjangnya, termasuk dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Asnaini meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya Aceh Awards 2012.

Perempuan yang menempuh pendidikan hingga SMA ini lahir dari keluarga petani sederhana. Walau sibuk sebagai kepala desa, Asnaini tidak pernah lalai mengurus rumah tangga. Dan langkah Asnaini membimbing desanya semakin maju sampai saat ini belum berhenti. Sekarang, Asnaini berusaha mewujudkan jaminan kesehatan untuk warganya yang tidak mampu.

Asnaini di Aula Gedung Sultan Selim II, Banda Aceh, Kamis (22/11/2012), mengaku tak percaya bisa menggeser empat nominator lainnya. "Saya sangat berbahagia, juga bangga akhirnya apa yang dikerjakan selama ini bisa memberi dampak yang luas. Tentu saja ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat di daerah kami," kata Asnaini dengan mata yang berkaca-kaca.
Asnaini di Aula Gedung Sultan Selim II, Banda Aceh, Kamis (22/11/2012), mengaku tak percaya bisa menggeser empat nominator lainnya. “Saya sangat berbahagia, juga bangga akhirnya apa yang dikerjakan selama ini bisa memberi dampak yang luas. Tentu saja ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat di daerah kami,” kata Asnaini dengan mata yang berkaca-kaca. (KOMPAS)

Pemenang Perempuan Aceh Award 2012

Asnaini (41), karena aktif dan berkomitmen dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, telah meraih Perempuan Aceh Award (PAA) tahun 2012.

Penghargaan menyebut prestasinya sebagai pengurus Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan PNPM Mandiri Pedesaan. Selain itu, Asnaini juga dinilai berhasil menginisiasi masuknya listrik ke Dusun Luwang, sebuah dusun di kaki bukit yang dihuni 22 kepala keluarga di Desa Pegasing. Di lokasi itu, sejak Indonesia merdeka, warga belum pernah menikmati penerangan listrik.

Asnaini terpilih sebagai penerima Perempuan Aceh 2012 setelah menyisihkan empat nominator lainnya, yaitu Dwi Handayani (Ketua Komunitas Perempuan Cinta Damai, Bener Meriah), Fadlina (Komunitas Bantu Syedara, Trienggadeng, Pidie Jaya), Irawati (Relawan pendidikan non formal, Aceh Besar), dan Nurjubah (Ketua Forum Janda DOM Aceh Utara).

Penghargaan diserahkan oleh Ketua DPRA Hasbi Abdullah. Ketua Dewan Juri Syahrizal Abbas, mengatakan, Asnaini terpilih karena telah memenuhi kriteria penjurian yakni berkomitmen dan konsisten dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di tempatnya dan keberadaannya memberi dampak perbaikan di masyarakat. :: LIPUTAN6/23mar2013+KOMPAS/Glori K. Wadrianto/22nov2012

via VIDEO: Asnaini, Kades Wanita Pembawa Perubahan di Aceh – Berita Liputan6.

via Kades Asnaini Terima “Perempuan Aceh Award 2012” – KOMPAS.com.

 

Leave a Reply