[buku] Perempuan, Politik dan Kepemimpinan oleh Mubha Kahar Muang

Lama tidak terdengar kabar beritanya, Mubha Kahar Muang, mantan anggota DPR (1987-1998), awal Oktober 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan, menerbitkan buku berjudul “Perempuan, Politik dan Kepemimpinan”.

Diterbitkan Yayasan Pena Indonesia, Mubha Kahar Muang menuangkan buah pikirannya mengenai berbagai hal yang dihikmahinya selama berkancah di bidang politik, kepemimpinan, sosial, ekonomi, budaya, di samping juga mengangkat hal-hal lain yang menarik perhatiannya. Di dalam buku setebal 173 halaman itu, Mubha menghimpun 42 catatan yang ditulisnya dari tahun 2003 hingga 2007.

Selain menerjuni dunia politik, Mubha Kahar Muang juga menjadi pelaku bisnis. Setelah tidak lagi menjadi anggota DPR, ia menjabat sebagai direktur utama Taksi Putra Group.

Lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 1980 ini aktif di berbagai organisasi. Mubha Kahar Muang tercatat pernah menjadi pengurus DPP Golkar, pimpinan pusat kolektif Kosgoro, Himpunan Mahasiswa Islam, DPP KNPI, DPP Himpunan Wanita Karya, dan sebagainya. Pada tahun 1988-1992, Mubha Kahar Muang juga pernah menjadi ketua Koperasi Supir Taksi Jakarta Raya (Kosti Jaya).

Ke-42 tulisan Mubha Kahar Muang yang termuat dalam buku ini sendiri pernah dimuat di sejumlah surat kabar yang terbit di Makassar, tempat di mana Mubha Kahar Muang dilahirkan pada tahun 1953, yaitu Harian Pedoman Rakyat dan Harian Fajar.

Aroma kepemimpinan dan gender sangat menonjol dalam setiap tulisannya di buku itu. Harap maklum, sebab seperti diakui Mubha Kahar Muang dalam pengantarnya di buku itu, “tema kepemimpinan merupakan wilayah yang sangat menarik dan menantang untuk dielaborasi. Demikian juga aspek perjuangan perempuan di hadapan dominasi patriarki pada seluruh dimensi kehidupan.”

Sedangkan dunia politik, disebut oleh Mubha Kahar Muang sebagai “medan yang melingkupi kehidupan sehari-hari kita dan merupakan ranah pembelajaran amat berharga, sekaligus merupakan cermin yang sangat baik untuk melihat wajah kemanusiaan kita.”

Tentang kepemimpinan perempuan, dalam bab dua (“Perempuan di Titik Puncak”), Mubha Kahar Muang menulis, kepemimpinan perempuan yang selama ini dipandang sebagai sesuatu yang relatif khas, bukan lagi dianggap sesuatu yang istimewa.

Para pemimpin perempuan, baik di dunia bisnis maupun politik, tulis Mubha Kahar Muang dalam buku yang dieditori Farid Maruf Ibrahim itu, dipandang tidak berbeda dengan laki-laki. Konkretnya, dalam pertarungan dan perebutan posisi dan kekuasaan, perempuan juga dituntut sama dengan laki-laki dalam menghasilkan sesuatu.

Menurut Mubha Kahar Muang, emansipasi peran yang demikian pesat itu kemudian menimbulkan konsekuensi tersendiri. Pada saat ada krisis, katanya, perempuan bisa tampil sebagai pemenang. Khasanah tradisional Sulawesi Selatan, menurut dia, malah menganut pameo yang menyatakan, bila konflik publik yang didominasi laki-laki tidak dapat diatasi, perempuan maju untuk carikan solusi.

Banyak perempuan yang telah berkiprah di dunia politik dan dunia bisnis. Namun jarang di antara mereka yang bisa menulis seperti halnya Mubha Kahar Muang. [naskah asli >> Gantyo Koespradono / www.advertorialnews.co.cc]

Leave a Reply