Dr Made Tri Ari Penia Kresnowati Raih Fellowship “L’Oreal-UNESCO Woman In Science 2008”


MASYARAKAT Indonesia patut bangga dengan prestasi yang diraih oleh Dr Made Tri Ari Penia Kresnowati. Dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menjadi salah satu pemenang fellowship internasional yang bernilai USD 40.000.

Adalah L’Oreal dan UNESCO yang menjadi fasilitator dari program “L’Oreal-UNESCO For Woman in Science 2008”. Pada 5 Maret 2008 lalu, L’Oreal-UNESCO mengumumkan 15 pemenang fellowship dari 15 negara yang mewakili lima benua Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Afrika, dan Asia Pacific.

Proposal riset yang membuat Dr Penia-panggilan dari Made Tri Ari Penia Kresnowati- menang diberi judul “Teknologi Bioproses: Konsepsi Prototip Bioreaktor untuk Pengembangan Sel Punca (Stem Cells)”.

Fellowship senilai USD40.000 akan saya gunakan seefektif mungkin untuk melanjutkan penelitian ilmiah saya mengenai pengembangan bioreaktor untuk menumbuhkan sel punca, sehingga bisa bermanfaat untuk menghasilkan produk-produk kesehatan,” kata Dr Penia saat konferensi pers di VIP Room, Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BBPPT), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2008).

Peneliti perempuan ketiga yang menerima penghargaan internasional itu menjelaskan, sel punca adalah sel-sel yang tidak atau belum terspesialisasi (terdeferensiasi) namun memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri (berpoliferasi) dan berdiferensiasi menjadi sel lain. Sel-sel tersebut memiliki nilai yang sangat potensial dalam bidang kesehatan, contohnya untuk memproduksi sel-sel darah untuk proses transfusi darah. Sebelum potensi ini dapat diwujudkan dalam praktek masih terdapat beberapa hal yang terlebih dahulu harus dipecahkan.

Menurutnya, untuk memproduksi sel darah merag dalam jumlah yang banyak dan dengan kualitas yang memadai, misalnya, diperlukan suatu kondisi yang optimal. Dengan demikian bioreaktor untuk mengembangkan sel punca untuk menghasilkan sel darah merah perlu dirancang sedemikian sehingga memberikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan sel punca tersebut.

“Penelitian ini akan mempelajari kondisi yang optimal bagi pertumbuhan sel punca tersebut. Penelitian ini akan mempelajari berbagai sifat fisik dan parameter operasi untuk pertumbuhan sel punca yang optimal, khususnya aspek-aspek yang berkaitan dengan perpindahan masa dan panas seperti bagaimana cara yang tepat untuk menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan dan menyingkirkan buangan dari sel punca,” papar peraih PhD di bidang teknologi bioproses dari Universitas Delf (TU Delft) Belanda itu.

Dalam program yang berdurasi dua tahun ini, Dr Penia mengaku akan mengembangkan model bioreaktor untuk menumbuhkan (poliferasi dan diferensiasi) sel punca. Penelitiannya itu akan dilakukan di Monash University, Australia dengan berkolaborasi dengan para pakar sel punca di Australian Stem Cell Centre, dan di ITB.

Selanjutnya Jean Christophe Letellier, President Director PT L’Oreal Indonesia menjelaskan, program L’Oreal UNESCO For Woman in Science ini menyatukan organisasi antarpemerintah.

“Kami berharap program ini dapat memberi kontribusi bagi kemajuan sains di Indonesia dan terus membawa inovasi-inovasi mereka ke dunia global,” kata Jeans.

Prestasi Dr Penia disambut gembira oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof Dr Arief Rachman MPd.

“UNESCO mendukung inisiatif ini dan terus menekankan pentingnya hadiah-hadiah berupa penghargaan untuk mempublikasikan prestasi ilmiah perempuan selebar mungkin melalui panutan-panutan seperti Dr Penia Kresnowati,” pungkasnya. (tty)

Tuty Ocktaviany – Okezone
Selasa, 18 Maret 2008

Leave a Reply