VIDEO > Inyiak Upiak Palatiang, Maestro Silat Adat Minang

https://youtu.be/OC1uwrvZg14

CHANNEL YOUTUBE NASRUL AZWAR – Namanya Inyiak Upiak Palatiang. Perempuan. Usianya sudah 105 tahun. Malam itu, 19 Maret 2005, di Teater Tertutup Taman Budaya Sumatra Barat, dalam pertunjukan maestro seni Dewan Kesenian Sumatra Barat dalam Pentas Seni IV, dia jadi “bintang”. Kepiawaian Inyiak Upiak Palatiang dalam seni tradisi silat Minangkabau dan kemerduan suaranya menyanyikan dendang ciptaannya, menjadikan dia sosok yang ditunggu-tunggu penonton.

Di atas pentas, Inyiak Upiak Palatiang terlihat masih lincah. Kaki dan tangannya masih cepat bergerak cepat. Sorot matanya tajam mengawasi gerak-gerik lawan. Malam itu, Inyiak Upiak Palatiang telah memperlihatkan “magis”, filosofis, dan makna dari seorang pesilat atau pandeka (guru besar) silek tuo (silat tua) dalam tradisi Minangkabau, serta seorang maestro seni tradisi Minangkabau.

Inyiak Palatiang dalam suatu kesempatan di depan Jam Gadang pada hari Minggu 14 Desember 2003 lalu, di hadapan para pejabat dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia, menampilkan silat tua Gunung.

Langkahnya gesit, tatapan matanya tajam dan waspada. Ia menghalau serangan lawan dengan elakan (gelek) dan tangkisan (tangkih). Ketika tangan lawan mengarah ke dadanya, secepat kilat ia tangkap dan pelintir dengan satu gerakan mengunci. Lawan pun dibuatnya tak berkutik. Sepertinya fisik Inyiak tak renta dimakan usia, menyaksikannya bersilat, seolah usianya baru 40-an.

Inyiak Palatiang di hari tuanya tinggal bersama anak tertua dan cucu-cucunya di Dusun Kubugadang, Kecamatan Padangpanjang Timur, Kota Padangpanjang. Sepanjang siang ia tetap beraktivitas: membersihkan halaman rumah rumah, menyiangi padi di sawah atau berjalan ke pasar. Namun menurut pengakuan anak dan menantunya, kemudian Inyiak tak lagi diizinkan bekerja di sawah. Yang masih ia lakukan adalah mengurut (memijat) bila ada orang yang meminta pertolongannya.

Bila tak ada kegiatan sepanjang siang, Inyiak berkeliling ke sana ke mari, ke tempat sanak saudara atau ke tempat anak cucunya yang lain di sekitar Padangpanjang dan Tanah Datar. Sering juga ia duduk-duduk di kedai berbincang-bincang dengan anak-anak muda sambil sesekali berdendang atau memperagakan gerakan-gerakat silat bila diminta. Ia memang lebih senang bergaul dengan anak-anak muda.

Selain dikenal sebagai pesilat dan pendendang yang sudah digelutinya sejak kanak-kanak, di masa lalu Inyiak juga dikenal orang kampungnya dan daerah sekitarnya sebagai dukun beranak. Selain mampu menolong seorang perempuan yang akan melahirkan, ia juga sering dimintai bantuan untuk mengobati orang yang kesulitan mendapatkan keturunan, dimintai nasehat bagi yang kesulitan mendapatkan jodoh dan memperbaiki rumah tangga yang terganggu keharmonisannya. Selain itu ia juga menguruti seseorang yang persendiannya sakit atau tulang terkilir.

Pendekar silat Inyiak Palatiang Inyiak Palatiang lahir pada tahun 1900 dan wafat di Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 9 Mei 2010. :: YOUTUBE@NASRULAZWAR/Feb2016

Leave a Reply