Nafsiah Mboi, aktivis HIV/AIDS

Aktivis Nafsiah Mboi Menteri Kesehatan 2012-2014

[RRI+TRIBUNEWS] – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 13 Juni 2012 mengumumkan dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH sebagai Menteri Kesehatan 2012–2014 menggantikan almarhumah dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH.

Dalam pernyataannya, Presiden menjelaskan bahwa penunjukan Nafsiah didasarkan atas pengalaman, komitmen serta kerja nyata yang telah dibuktikannya selama bertahun-tahun. “Saya pandang, beliau tepat dan cakap untuk menjabat Menkes,” ungkap Presiden.

Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH adalah dokter spesialis anak yang juga ahli Kesehatan Masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika. Beliau memiliki pengalaman karir panjang sebagai Pegawai Negeri di Departemen Kesehatan (1964-1998), sebagai anggota DPR (1992-1997), dan Pegawai Perserikatan Bangsa-bangsa (1999-2002) tepatnya sewaktu menjabat sebagai Direktur Department of Gender and Women’s Health pada World Health Organization Pusat di Geneva, Swiss.

Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940 adalah lulusan Spesialisasi Dokter Anak  Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tahun 1971. Gelar Master of Public Health diperoleh di Prince Leopold Institute of Tropical Medicine, Antwerp, Belgium, tahun 1990.

Selain jabatan karir, Dr. Nafsiah pernah menjadi Anggota DPR/MPR RI (1992–1997), Ketua Komite PBB untuk Hak-hak Anak (1997 – 1999), Direktur Department of Gender and Women’s Health, WHO, Geneva Switzerland (1999-2002) dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (2006–sekarang).

Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH menikah dengan Brigjen purn Dr. Ben Mboi MPH, mantan Gubernur NTT dan dikaruniai 3 orang putra dan 5 cucu. Dr. Nafsiah memulai karirnya di Departemen Kesehatan sejak tahun 1964. Beberapa jabatan yang pernah diembannya selama menjadi karyawan Departemen Kesehatan adalah sebagai Kepala Rumah Sakit Umum, Ende, Flores (1964–1968), Kepala Seksi Perijinan pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1979–1980), Kepala Bidang Bimbingan dan Pengendalian  Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPPKM) pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1980–1985).

 

Nafsiah Mboi, aktivis HIV/AIDS

Penghargaan Sebagai Relawan dan Pekerja Masyarakat Sejati

”Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya di antaranya Ramon  Magsaysay  Foundation Award  for Government Service dari Ramon Magsaysay Foundation, Manila, Philippines (1986), Satya Lencana Bhakti Sosial diterima dari  Presiden Republik Indonesia (1989), Fellow of the Australia-Indonesia Institute (1993), Penghargaan dari Asia HRD Congress (2008) dan Penghargaan Soetomo Tjokronogoro yang diberikan oleh PB-IDI (2009),” kata siaran pers yang diterima RRI.

Lebih dari 70 karya dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris telah dipublikasikan, 20 di antaranya adalah makalah dan artikel.

Dr. Nafsiah dikenal sebagai relawan dan pekerja masyarakat sejak masih berstatus sebagai pelajar. Selain itu, ia juga dikenal sebagai aktivis bidang keluarga berencana dan selanjutnya mendedikasikan diri untuk upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.

Komitmennya untuk anti diskriminasi dan kesetaraan dalam masyarakat mengarahkan dr. Nafsiah menjadi aktivis untuk hak-hak azasi manusia, dan menjadi salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, anggota Komnas HAM, dan Wakil Ketua Komnas Perempuan.

Ia telah terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menitik beratkan pada pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan hak-hak anak, semua area tersebut dimulai saat memimpin PKK, BK3S, dan organisasi lain, selama 10 tahun bekerja di Nusa Tenggara Timur (1978-1988) saat suaminya menjabat sebagai Gubernur. 

Lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940, dr. Nafsiah Mboi adalah puteri sulung dari 6 anak pasangan Andi Walinono dan Rahmatiah Sonda Daeng Badji. Ayah Nafsiah adalah hakim yang pernah bertugas di Makassar, Surabaya, Jayapura, dan Jakarta serta merupakan tokoh masyarakat dan intelektual di Sulawesi Selatan. Nafsiah memiliki saudara kandung bernama Prof. Dr. Andi Hasan Walinono, Direktur Jenderal dan Sekjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada era 1980-an, dan Erna Witoelar, aktivis lingkungan yang juga mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid.

Suaminya, dr. Aloysius Benedictus Mboi atau kerap dipanggil Ben Mboi sempat menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1978-1988. Keduanya bertemu di kampus FK UI. Ben adalah kakak kelas Nafsiah. Ben sendiri lulus pada 1961 dan sempat terjun bersama Benny Moerdani saat operasi Trikora di Papua Barat pada tahun 1962. Kemudian, setelah Nafsiah lulus pada tahun 1964, mereka menikah dan dikaruniai 3 orang anak,  Maria Yosefina Tridia Mboi , Gerardus Majela Mboi dan  Henri Dunant Mboi. :: RRI/Besty/jun2012

 

http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/20965#.T9rNWLVo2tM

http://id.wikipedia.org/wiki/Nafsiah_Mboi

http://www.snipertechno.com/2012/06/profil-lengkap-menkes-nafsiah-mboi.html

foto >> tempo + jakarta post

 

Leave a Reply