Bangku Karya Audrey Aliwarga Juara Di Australia

gabriella-audrey-aliwarga - VIVID2015_buset-onlinecomBUSET-ONLINE.COM + KEMLU.GO.ID – Perempuan kelahiran Jakarta ini lebih suka dipanggil Audrey. Secara gemilang ia dinobatkan sebagai yang terbaik di kategori Globewest Furniture Award of Excellence in Design pada Vivid (Vibrant Visions in Design) Competition 2015 yang diikuti oleh 90 peserta. Kompetisi bertaraf internasional ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Australian International Furniture Fair (AIFF) 2015 yang berlangsung di Melbourne pada 16–19 Juli 2015. Karya yang diusungnya bertajuk Wine Stool, sebuah bangku yang didesain menyerupai tutupan botol anggur/wine.

AIFF pameran furniture dan furnishing terbesar di Australia, yang pada tahun 2015 diikuti oleh sekitar 250 perusahaan dari berbagai negara. Indonesia sendiri mengirimkan lima perusahaan peserta, yaitu Bali Wirama, Cane Java, Satu Bumi, Centrum Furniture, dan Munk. 

Du Vin Stool / Wine Stool karya Audrey Aliwarga.
Du Vin Stool / Wine Stool karya Audrey Aliwarga.

Pada saat menang, Audrey masih tercatat sebagai mahasiswi RMIT University, Australia, jurusan Industrial Design, dan Wine Stool tersebut sebenarnya merupakan bagian dari tugas sekolahnya. Tak disangka-sangka, waktu dua bulan yang ia habiskan dari desain awal hingga produk jadi tidak terbuang secara percuma. Ide brilian dan kreasi kreatif Audrey terbayar dengan mendapatkan nilai High Distinction. Pasalnya, selain memiliki bentuk yang memikat, bangku tersebut dapat dibuat dengan konstruksi yang mudah serta bahan yang sederhana sehingga nantinya dapat diproduksi dengan skala besar tanpa menghabiskan biaya yang terlalu tinggi. Dengan demikian, akan lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati karyanya itu.

Awalnya mahasiswi tahun ke-empat ini mengaku hanya iseng mendaftarkan Wine Stool di ajang VIVID 2015. Selain itu, Audrey juga mengikutsertakan satu produk lainnya; Wine Pendant Lamp, yakni sebuah lampu gantung dimana desainnya juga terinspirasi dari tutup botol wine. Menariknya, semua produk dibuat tanpa menggunakan penguat seperti lem maupun baut untuk mengencangkannya.

Kedua Kali Ikut Kompetisi 

Ini merupakan kali kedua dirinya ikut serta dalam kompetisi sejenis. Tahun 2014, Audrey sempat menjadi salah satu finalis The Edge Design Competition di Sydney, Australia, dengan desain Flip Lamp, sebuah lampu portable yang terbuat dari rangka aluminium dan kayu pada bagian luarnya. Bahkan pada 2013 prestasi akademik Audrey telah diakui dengan dianugerahkannya Golden Key karena GPA-nya mencapai 3.5.

Flip Lamp karya Audrey Aliwarga.
Flip Lamp karya Audrey Aliwarga.

Ketertarikan Audrey untuk belajar dan mengejar karir di bidang Industrial Design bukan tanpa alasan. Rupanya, sejak kanak-kanak dara manis ini memang suka menggambar dan merancang aneka produk, sebut saja membuat perhiasan dan kerajinan-tangan sekolah.

Ketika masuk ke jenjang pendidikan tinggi, Audrey menemukan ketertarikan pada merancang produk furniture dan lighting. “Karena produk tersebut bisa saya nikmati sendiri. Jika harus mendesain mobil, belum tentu saya punya mobilnya,” katanya polos.

Mantan siswi SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, ini mengaku mendapatkan gen kreatifnya dari sang bunda, Lies Valentina, yang ialah seorang interior designer. Sebelumnya, beliau juga pernah berprofesi sebagai guru desain keramik. Ditambah dengan jiwa pengusaha dari ayah, Benyamin Aliwarga, menjadikan anak ke-dua dari tiga bersaudara ini semakin mantap dalam menentukan arah karirnya.

Sebelum bergabung dengan RMIT University di Australia, Audrey, yang tiba pertama kali di Melbourne pada tahun 2011, harus merampungkan pendidikan Foundation Studies di Taylors College selama setahun. Akhir tahun 2015, Audrey saat itu berharap mendapatkan gelar Bachelor of Industrial Design (Honours) dan berencana untuk mulai mendalami dunia industri desain secara serius. Baginya, membagikan kecintaan akan desain dengan membuat karya-karya kreatif yang dapat dinikmati khalayak umum merupakan kepuasan tersendiri.

“Industrial Design adalah design for the user, kita memikirkan bagaimana human behavior is not only aesthetically pleasing but functional as well,” papar Audrey mantap. :: BUSET-ONLINE.COM/KEMLU.GO.ID/jul2015

Leave a Reply