Di Usia 70 Masih Pegang Empat Kelompok Swadaya

Bu Makruf(P2KP/Magelang/2008) Nama lengkapnya adalah Siti Khotijah. Orang biasa memanggilnya Bu Makruf, mengikuti nama almarhum suaminya. Ia lahir di Temanggung, tanggal 8 Agustus 1938. Meski sudah berusia banyak, nenek 16 cucu dan 6 putera ini masih aktif berperan sebagai seorang relawan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) Dusun Baron, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Bu Makruf, yang hanya sempat mengecap bangku sekolah hingga setingkat SMP ini masih kelihatan sehat dan lincah. Ia selalu aktif dalam kegiatan Muslimat setiap minggu, sampai dengan tingkat kecamatan, bahkan kabupaten.

Tak heran, jika Bu Makruf dipercaya masyarakat untuk membina empat Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), yaitu Cendrawasih, Bunga Baron, Bunga Baron Melati dan Maju Lancar. Total jumlah anggota KSM yang dikelolanya adalah 38 orang. Usaha-usaha yang dikelola keempat KSM bervariasi. Mulai dari menjual ikan, tape, yangko, tempe, bakmi, dan membuka warung di rumah.

“Tujuan saya beraktivitas di luar rumah hanya satu, yaitu ikut memajukan masyarakat di dusun sini yang kebanyakan susah untuk maju. Saya berharap warga yang tinggal di Dusun Baron bisa berkembang dengan adanya informasi-informasi yang diperoleh setiap pertemuan,” kata Bu Makruf, mengemukakan alasannya tetap terlibat dalam aktivitas penanggulangan kemiskinan bersama P2KP.

Menurutnya, setiap bulan semua anggota KSM di Dusun Baron selalu mengangsur pinjaman dana bergulir tepat waktu. Kuncinya sederhana, satu minggu sebelum jatuh tempo masa angsuran, Bu Makruf selalu mengingatkan kepada seluruh anggota KSM bahwa waktu angsuran sudah dekat. Alhasil, setiap tanggal jatuh tempo, tidak ada satu orang pun yang menunggak.

Setiap kali anggota KSM menitipkan uang kepada Bu Makruf, ia bergegas menuju rumah Unit Pengelola Keuangan (UPK) untuk menyetorkan uang tersebut. Jarang sekali uang setoran itu mengendap sampai berhari-hari di tanggannya. Ia rela berjalan kaki menuju rumah UPK atau sekretariat Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk menyerahkan uang setoran keempat KSM yang dipimpinnya, meski jaraknya jauh. Yang pasti, bagi Bu Makruf, kesediaan sarana transportasi bukan masalah untuk tetap beraktivitas di BKM.

Buk Makruf hadiri rapat BKM (www.p2kp.org)Setiap bulan, Bu Makruf menyetorkan total angsuran sebesar Rp 1,2 juta dari empat KSM di dusunnya. Ia merasa senang bisa membantu saudara-saudaranya yang kurang mampu. Apalagi jika melihat usaha mereka mulai berkembang. Padahal, mereka hanya diberi kucuran dana Rp 250.000 – Rp 300.000 per orang.

Menurut Bu Makruf, di usia yang sudah senja ini, ia berusaha untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada seluruh masyarakat tanpa harus membedakan yang kaya dan yang miskin. “Saya menikmati sekali apa yang saya lakukan sampai saat ini. Meski kalau rapat BKM sering sampai larut malam. Bisa mulai jam 8 malam kemudian selesai jam 2 pagi,” kata Bu Makruf dengan mata berbinar-binar. :: (Yustina Tri Wahyuningsih, Tenaga Ahli Sosialisasi KMW XIII P2KP-2/Tim Sosialisasi KMP P2KP-2; Firstavina)

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi:

KMW XIII-P2KP 2
Jln. Sudiro No. 5 Prajenan,
Magelang, Jawa Tengah
Tlp. 0293-326513

Leave a Reply