Lily Turangan Pupuk Hobi ‘Tanbulampot’ Jadi Agrisbisnis Subur

lily_turangan-featSINARHARAPAN] ~ Ia adalah salah satu pemilik usaha agrowisata populer, yaitu Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak di antara desa Tajur, Pasirmukti dan Gunungsari, kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Masyarakat kota bisa berkunjung di hari libur untuk mengenali dan, bila minat, mempelajari kegiatan pertanian di lingkungan pedesaan asri alami yang dapat dicapai dalam waktu hanya 45 menit jika berkendaraan mobil dari Jakarta. Di sana, Lily Turangan menyediakan berbagai fasilitas rekreasi yang bertujuan mendekatkan setiap pengunjung dengan alam dan menikmatinya dengan kearifan.

Nama Lily Turangan sesungguhnya sudah lama dikenal, terutama oleh mereka yang menekuni hobi ‘tanbulampot’, akronim dari rangkaian kata ‘tanaman buah dalam pot’. Wartawan Bayu Dwi Mardana dari Sinar Harapan pernah mengunjunginya di bilangan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

”Tanbulampot memang dikenal sebagai solusi bertani bagi orang-orang kota — dengan lahan sempit, orang-orang kota ingin bisa menikmati buah dari pohon yang mereka tanam,” ungkap Lily Turangan, yang sejak usia sekolah dasar sudah amat tergila-gila pada tanaman buah dalam pot. Kini, ia tidak cuma menanam pohon buah dalam pot saja tapi juga melakukan penangkaran bibit bagi jenis-jenis tanaman buah tertentu.

Menurut Ir. Joesi Endah, pakar sekaligus pencinta tanaman terkemuka, budidaya tanaman buah dalam pot tidak hanya menawarkan solusi bertani bagi orang kota atau pemilik lahan sempit, melainkan juga mengawinkan teknologi pertanian dengan estetika.

Mulanya, pada awal tahun 1980an, cara bertanam di dalam pot dilakukan umumnya sebagai kegiatan iseng segelintir penangkar buah karena bibit tanaman mereka tak banyak yang laku terjual. Saat itu, jual-beli bibit tanaman buah belum semeriah sekarang. Karena khawatir bibit yang tak laku akan tumbuh terus, maka para penangkar itu menanamnya di dalam pot. Perawatan yang dilakukan pun tak jauh beda dengan bibit yang ditanam di tanah bumi. Hasilnya, sungguh di luar dugaan. ”Mereka bisa tetap mendapat buah, bahkan [tananam di pot itu – red] lebih rajin berbuah, mudah didapat lagi,” kata Joesi, insinyur pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ada sejumlah keuntungan yang diperoleh bila memelihara tanaman buah dalam pot. Setidaknya, kebutuhan gizi dan vitamin keluarga bisa terpenuhi berkat buah yang hadir hampir sepanjang musim. Belum lagi diperoleh nilai estika dari penghijauan rumah, dengan hanya modal lahan pas-pasan. Coba saja lihat saat tanaman itu semarak berbuah. Warna kuning ranum berpadu hijau daun yang cantik. Lagi pula ukuran tajuk tanaman ini tergolong ”kompak” sebab tingginya hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja. ”Penempatan secara soliter di teras atau di dalam ruangan bisa dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi tanaman. Ia juga bisa dipadukan dengan tanaman hias di taman atau halaman rumah,” ujar Joesi tentang fungsi estetika tanaman buah dalam pot.

Beragam tanaman buah saat ini sudah banyak yang berhasil dibudidayakan dengan sistem pot. Lily Turangan menyebut enam jenis tanaman buah yang biasa ia tanam dengan teknik ini. ”Dari pengalaman saya,” katanya, “mangga, jambu biji, belimbing, jeruk, srikaya dan kedondong mudah berbuah dan hidup dalam pot.” Ada yang mudah, tentu ada pula yang sulit. Jenis alpukat, durian, gandaria dan nangka besar adalah beberapa contoh tanaman buah yang sulit ditanam sebagai tanaman dalam pot. Sedang jambu bol, jambu mawar, manggis, duku, jamblang, lengkeng, nangka madu dan rambutan termasuk contoh yang agak sulit dibudidayakan sebagai tanaman dalam pot.

:: Lima Syarat Tanbulampot

Agar tanaman dalam pot rajin berbuah, Lily dan Joesi sama-sama menyebut sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi

  • Pertama, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat.
  • Kedua, pemilihan bibit tanaman, diikuti pemilihan media tanam dan pot.
  • Ketiga, pemupukan yang efektif.
  • Keempat, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
  • Kelima, pengetahuan asal-usul tanaman sebelum menentukan bibit tanaman buah dengan teknik pot.

”Jangan sampai stroberi dan apel yang merupakan tanaman di daerah dingin, ditanam di dataran rendah. Wah, mana mau berbuah dia,” kata Joesi memberi perumpamaan. Umumnya, semua jenis tanaman buah hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik bila ditanam di daerah berketinggian sekitar 400 m dari permukaan laut. Pemilihan bibit juga tak kalah penting. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan – secara kualitas dan kuantitas – pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang produktif.

”Saya menganjurkan untuk memilih bibit tanaman buah yang jelas asal-usulnya. Artinya, bibit dibeli dari penangkar tanaman yang baik dan terpercaya,” ucap Lily. Urusan bibit selesai, langkah berikut menyiapkan media tanam dan pot. Kata Joesi, media tanam yang digunakan untuk tanaman buah dalam pot sebaiknya memenuhi syarat minimal, yaitu mengandung tanah sebesar 50 %, pasir 20 % dan bahan organik 30%. Dari syarat minimal tadi, bisa diterjermahkan menjadi berbagai macam komposisi bahan dasar sebagai media tanaman buah dalam pot. Bahan dasar untuk media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan.

pot dari drum bekas
pot dari drum bekas

Pemilihan pot yang tepat menjadi modal awal bagi pertumbuhan tanaman. Pot yang digunakan bisa dipilih dengan memanfaatkan kaleng biskuit bekas, sisa galon air mineral, ember tak terpakai, drum bekas senyawa kimia dan lainnya. Agar menghindari kontaminasi zat, Lily menyarankan membeli wadah yang sudah dicuci. Wadah favorit yang tetap jadi pilihan utama Lily adalah belahan drum bekas. Wadah ini mampu menampung seluruh sistem pengakaran. Pemupukan harus dilakukan dengan dosis tertentu. Kelebihan dan kekurangan dosis tentu berdampak buruk bagi tanaman itu. Jenis pupuk yang bisa dipilih memang beragam. Yang pasti, tanaman buah butuh unsur hara makro, seperti N, P, K dan unsur hara mikro macam Ca, Mg dan S. Unsur hara mineral itu merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cermati pula waktu dan cara pemupukan.

Langkah terakhir, pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Faktor pengganggu ini jangan sampai mengacaukan mimpi Anda untuk memanen buah. Bayangkan betapa kecewanya hati ini saat mengetahui pertumbuhan tanaman buah terhambat oleh hama dan penyakit. Pada tanaman buah juga dikenal teknik pemangkasan. Tujuannya, kata Joesi, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi. Pemangkasan juga mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit. Berdasar umur tanaman, pemangkasan terbagi menjadi tiga, yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilkan. Sedang dilihat dari tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi empat, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan, produksi dan peremajaan.

Bagi sebagian pehobi, tanaman buah dalam pot bisa jadi lahan bisnis yang menarik. Dengan perawatan yang cermat, tanaman buah dalam pot mampu menyedot perhatian siapa saja. Tajuk tanaman yang tak terlalu tinggi dengan disusupi gerombol buah di ujung cabang, apalagi saat dicicipi buahnya, terasa manis dan segar. Jangan heran apabila kini ada tanaman buah dalam pot yang mampu mencapai harga tiga juta rupiah. Ketekunan Lily Turangan yang awalnya ia lakukan sebagai hobi, kini menjadi suatu agribisnis yang menginspirasi banyak pencinta tanaman di tanah air. Di Kebun Wisata Pasirmukti yang dikelolanya, Lily membuka gerai tanaman buah dalam pot dan menyediakan berbagai pendidikan berkebun dan bercocok-tanam bagi anak-anak, remaja, orang dewasa maupun lansia (60+). Selain tanaman buah, Lily juga semakin diakui sebagai penekun tanaman anggrek. Secara kasat jelas sudah bahwa Lily Turangan bukan cuma pehobi, melainkan sosok yang berbakti penuh pada pelestarian keanekaragaman nabati di negeri ini.

diangkat dari >> http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/111/hob1.html  +  www.pasirmukti.co.id
foto-foto >> Bayu Dwi Mardana/SH

Leave a Reply