Peggy Soehardi dan Suami Jadi Inspirasi Kemanusiaan Dunia

Selain mendirikan panti asuhan, Budi dan Peggy juga masih melakukan berbagai kegiatan sosial lain, seperti keliling kampung membagikan pakaian dan makanan. “Kami juga membawa buku ke desa-desa dengan dua mobil perpustakan kami, ini kami lakukan supaya anak-anak di desa itu tetap bisa mendapatkan pengetahuan,” ujar Budi. Saat ini anak asuh yang langsung berada di bawah Panti Asuhan Roslin berjumlah sekitar 400 anak dari total 1.300 anak di berbagai desa di Nusa Tenggara Timur.

Untuk mencukupi kebutuhan panti, Budi benar-benar tak mau mengandalkan orang lain. Sepanjang dirinya masih mampu, semuanya dia usahakan dari kocek pribadinya. “Tapi kalau ada yang mau membantu, kami persilahkan,” katanya.

Panti asuhan Roslin bukan cuma sebagai tempat penampungan orang tak mampu semata, tapi juga tempat pembekalan para penghuni panti untuk bisa hidup di masyarakat kelak. Maka tak heran selain kegiatan belajar, anak-anak panti juga diajarkan berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan hidup, misalnya dengan bercocok tanam atau memelihara hewan ternak.

Mendapat Perhatian CNN

Kiprah Budi besama  Peggy dalam membangun panti asuhan Roslin sungguh merupakan penebar harap bagi anak-anak pengungsi.  Mereka bukan saja menjadi teladan bagi anak-anak asuhnya, tapi seolah sudah menjadi orangtua mereka sendiri.

Apa yang mereka lakukan mungkin terlihat sepele bagi orang lain, tetapi kerja mereka nyata-nyata telah membantu ratusan anak-anak pengungsi mendapatkan kembali hak mereka yang tercerabut karena perang — yakni, belajar, bermain, dan merajut masa depan.

Hal inilah yang kemudian mendorong stasiun televisi global CNN memasukkan sosok Budi Soehardi sebagai satu dari 10  finalis “The Real Heroes,”  sebuah tayangan tahunan dari CNN yang mengangkat kerja kemanusiaan di seluruh dunia

Budi mengatakan, bahwa apa yang dilakukan saat ini semata-mata sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai manusia yang melayani Tuhan. “Tuhanlah yang membuat saya  sampai sejauh ini, semuanya karena karunia Tuhan, “ kata Budi pelan.

Se­mua anak diperlakukan seperti anak sendiri. Mereka langsung mendidik anak-anak untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, serta memberi pakaian, makanan, dan semua kebutuhan anak. Budi juga menyekolahkan anak-anak panti asuhan.

“Tanggung jawab saya ada­lah memberikan pendi­dik­an hingga selesai di jenjang tertinggi,” kata Budi. Sekarang salah satu anak panti sudah lulus sarjana teknik dan seorang lagi tengah mengenyam pendidikan kedokteran.

Leave a Reply