Dwi Buat Nugget Sayuran Tanpa MSG

[BISNIS.COM] – Bisnis makanan olahan semakin prospektif. Banyak orang, terutama ibu rumah tangga, memilih makanan jenis ini karena praktis, tetapi tetap nikmat. Peluang usaha di bidang ini semakin terbuka dengan hadirnya produk makanan olahan khusus untuk anak-anak. Selain sehat dan memiliki kandungan gizi, bisnis tersebut bisa menghasilkan omzet yang menggiurkan.

Salah satu pelaku usaha yang membuat inovasi makanan siap saji nan sehat adalah Dwi Puji Astuti, 25. Ketertarikan Dwi untuk berjualan sudah dimulai sejak dia kuliah. Setelah dua tahun mencoba berjualan macam-macam makanan, dia ingin membuat inovasi di bidang kuliner.

Perempuan yang akrab di sapa Dwi ini berniat membuat inovasi produk olahan beku (frozen food) jenis nugget. Bermodalkan uang Rp 5 juta, Dwi memulai bisnis ini pada 2011. Uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan dan bahan.

Dia dan beberapa temannya mencoba membuat riset untuk menghasilkan produk olahan makanan yaitu nugget yang sehat. Jika biasanya makanan tersebut dibuat dari olahan daging ayam atau ikan, Dwi justru membuat nugget sayur. Produk buatannya dia namai Nugget Sayur Plus (NASA Plus).

Nugget Banyak yang Tidak Sehat

“Hampir semua orang suka makan nugget karena enak dan praktis. Sayangnya, makanan ini tidak memiliki nilai gizi yang baik untuk tubuh. Apalagi banyak produsen yang memakai bahan pengawet dan MSG. Makanya saya ingin bikin nugget sehat,” ujar perempuan lulusan Fakultas MIPA Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung tersebut.

Dwi dan kawan-kawannya memilih sayur sebagai bahan dasar nugget karena banyaknya anak-anak yang tidak suka mengonsumsi sayuran. Bahkan, banyak juga orang dewasa yang tidak menyukainya. Menurutnya, dengan adanya nugget sayur, anak-anak akan senang melahap nugget tanpa kehilangan kandungan gizi dan serat dari sayur-sayuran.

Untuk mendapatkan nugget bernutrisi, Dwi memilih bahan dasar sehat dan bergizi.

“Bahan dasarnya sayuran, tepung terigu, telur, dan tepung roti. Untuk cita rasa, kami menggantikan MSG dengan bawang putih, gula, dan garam,” ujarnya.

Ada lima jenis yang Dwi tawarkan yaitu jagung, wortel, bayam, bayam merah, dan brokoli. Karena tidak menggunakan bahan pengawet, nugget ini hanya tahan hingga 3 bulan jika disimpan di lemari pendingin (freezer).

Bersih Karena Untuk Anak-anak

Saat ini Dwi dibantu oleh 7 orang pekerja. Mereka bisa memproduksi nugget sayur sebanyak 40 kilogram setiap bulan.

“Untuk produksi kami masih menggunakan mesin yang sederhana. Namun, karena makanan ini diperuntukkan untuk anak-anak, kami sangat menjaga kebersihan selama proses produksi,” katanya.

Harga NASA Plus buatan Dwi sangat terjangkau yaitu dijual mulai dari Rp 13.000-Rp 22.000 per kemasan.

Selain nugget sayur, Dwi juga memproduksi jenis produk olahan lainnya misalnya nugget rasa jamur tiram, nugget ikan-kentang, hingga nugget rasa buah. “Untuk nugget rasa buah kami menyediakan rasa anggur, durian, apel, dan mangga. Nugget buah paling enak disajikan dengan es krim.”

Berkat inovasi nugget sayur dan buah tersebut, Dwi berhasil meraih berbagai penghargaan di bidang entrepreneurship. Beberapa di antaranya adalah finalis terbaik nasional kategori biotek pangan, Lomba Inovasi Iptek Pemuda, Kemenpora RI 2011, Finalis Wirausaha Muda Pemula Kemenpora RI 2013, dan Wirausaha Muda Mandiri 2014. :: Bisnis.com/Linda Teti Silitonga/jan2014

Leave a Reply