Tokoh Majapahit Gayatri Rajapatni Terabaikan Sejarah

Puteri Singasari, Isteri Raden Wijaya

Dyah Prajnaparamita atau Gayatri Sri Rajapatni adalah isteri keempat Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), yang merupakan Raja Majapahit pertama. Gayatri juga merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang membawa kerajaan Majapahit meraih masa gemilangnya. Gayatri melahirkan generasi raja-raja dan ratu ternama di Tanah Jawa. Perempuan agung inilah tokoh sentral si balik imperium Majapahit. Begitu kira-kira kesimpulan Drake.

Peranan Gayatri dalam imperium Majapahit sangat besar. Dia berada di balik kesuksesan Majapahit baik di Nusantara maupun dalam menghadapi ancaman dari luar negeri.

Sejak ayah dan ibunya yang berasal dari kerajaan Singasari meninggal, Gayatri meneruskan cita-cita sang ayah untuk mempersatukan Nusantara. Gayatri berperan penting, walau tidak terlalu mencolok, dalam menyatukan berbagai macam kerajaan kecil menjadi sebuah imperium yang makmur, bahagia, kaya dalam budaya, yang di kemudian hari menjadi inspirasi dalam Indonesia modern. Bahkan dengan alur yang jelas Drake juga mengaitkan kisah Majapahit itu dalam pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, yang merujuk pada kerajaan kuno Majapahit sebagai landasan penetapan wilayah Indonesia modern. “Negara nasional hanyalah Indonesia sepenuhnya, yang sudah ada sejak jaman Sriwijaya dan Majapahit, yang sekarang harus kita bangun bersama-sama,” demikian kesimpulan Drake.

Dari pemahaman sejarah yang jernih itu, Drake berhasil mengukuhkan posisi strategis perempuan dalam percaturan politik di Nusantara. “Siapa sangka di balik imperium yang terkenal seantero dunia ini, ada sosok perempuan yang menjadi penentu dan pengendali kesuksesannya. Dalam kitab Nagarakrtagama, perempuan ini digambarkan sebagai sosok yang berpengetahuan tinggi, berakal budi luhur dan berjiwa penyayang. Dalam setiap keputusan pribadi dan politiknya ia selalu berpijak pada hukum yang berlaku.”