Lulut Sri Yuliani Tumbuhkan Batik Bakau

Saat ini, kurang lebih ada sekitar 100 pakem batik yang dipakai perajin. Para pembatik juga bisa mengembangkan atau mengombinasikan pakem-pakem itu.

Lulut bilang, satu desain batik tak boleh dibuat hingga dua kali. Alhasil, batik mangrove benar-benar eksklusif karena setiap desain hanya dijual kepada satu orang. Bahkan, Lulut juga menyiapkan sertifikat yang menulis nama pemilik serta motif kain batik itu.

Selain memanfaatkan bakau sebagai pewarna batik, Lulut menggunakan bagian dari bakau sebagai sabun untuk mencuci batik mangrove. Maklum, batik ini tidak bisa dicuci dengan deterjen biasa yang lebih keras.

Tanam Satu Pohon Bakau untuk Tiap Batik yang Laku

Rumah Batik Seru milik Lulut Sri Yuliani memiliki kapasitas produksi hingga 150 helai batik tulis dan 50 lembar batik kombinasi per bulan. Lulut mematok harga jual batik kombinasi Rp 100.000-Rp 200.000. Sedangkan harga batik tulis antara Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per lembar kain.

Saat ini, Batik Seru (seru adalah nama lokal dari bakau yang banyak tumbuh di daerahnya) baru membidik pasar kalangan menengah ke atas. Namun, lanjut Luluk, bila sudah memiliki batik cap, Batik Seru juga akan mengembangkan ke pasar kelas menengah bawah. Tak hanya berbentuk kain, rencananya usaha ini juga akan memproduksi baju-baju batik untuk pasar kelas tersebut.

Meski baru menyasar segmen tertentu, penjualan batik mangrove sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Bahkan ada pembeli yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Australia. Biasanya, para pembeli batik mangrove ini harus memesan lebih dulu motif batik keinginannya.

Dari penjualan kain batik mangrove, Lulut bisa mengantongi omzet antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per bulan. “Uang hasil penjualan ini digunakan untuk membuka usaha baru, gaji karyawan, dan penanaman bakau,” imbuhnya.

Memang, ada alokasi dana sendiri untuk penanaman bakau. Dari setiap lembar kain batik mangrove yang terjual, Batik Seru akan menanam satu pohon bakau atas nama pembeli.

Di Surabaya, Batik Seru sudah menanam 1.000 pohon bakau. Sedangkan di Medan 100 pohon, dan di Jakarta 300 pohon bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hingga kini, Lulut masih terus membuka pelatihan gratis untuk ibu-ibu dari keluarga miskin. Dengan pelatihan gratis ini, dia mengharapkan batik mangrove mampu meningkatkan taraf hidup keluarga miskin.

 

Leave a Reply