[VIDEO] 7 Perempuan Pejuang Pangan 2016

Mencari Perempuan Pejuang Pangan Melalui Kompetisi Film Pendek

MONGABAY INDONESIA – Rimbawan Muda Indonesia (RMI) dan Oxfam di Indonesia menyelenggarakan kompetisi video singkat berjudul Female Food Hero Indonesia (FFH Indonesia) atau Perempuan Pejuang Pangan. Kriteria pejuang pangan perempuan yang dicari adalah yang bergelut di pertanian, perikanan maupun wilayah perkotaan, yang menghasilkan pangan dan menginspirasi komunitas atau orang-orang di sekitarnya.

Menurut Mardha Tillah, Manajer Kampanye dan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat RMI, kompetisi ini mengajak anak muda yang berusia maksimal 30 tahun dari seluruh pelosok Nusantara untuk mendukung pengakuan terhadap perempuan yang selama ini memiliki peran penting dalam rantai produksi pangan namun sering terabaikan.

Menurut Mardha, disasarnya anak muda dalam kompetisi ini karena mereka dianggap lebih terampil dalam menyampaikan pesan secara viral ke media sosial dan media-media lainnya, yang bahkan bisa menjangkau banyak ruang di mana isu pangan ini kadang tak tersampaikan dengan baik.

Jumlah perempuan global yang bekerja di sektor pangan mencapai 50 persen dari total populasi manusia dan sekitar 50 persen di antaranya bekerja di sektor pertanian. Foto: Wahyu Chandra/OXFAM Indonesia

Menurut Mardha, selama ini peran perempuan tidak dilihat dalam bidang pertanian. Hanya dianggap sebagai pelengkap saja. Ia mencontohkan pada kolom pekerjaan di KTP untuk perempuan yang tak pernah tercantumkan sebagai petani, sehingga di data statistik dan BPS keberadaan mereka sebagai petani tak terdeteksi.

Menurut Mardha, kompetisi ini tidak akan melihat dari perspektif beban ganda perempuan, karena perempuan bekerja di sektor pertanian sebenarnya sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. “Justru kami menolak anggapan bahwa perempuan hanya boleh di rumah karena memang perempuan memiliki peran tersendiri, sehingga laki-laki bisa mengerjakan hal lain. Tangan laki-laki tidak selembut perempuan dalam mensortir buah misalnya. Kita ingin laki-laki juga membantu pekerjaan domestik di rumah karena istri sudah membantu mereka di sawah. Itu yang ingin kami dorong.”

Pengakuan Petani Perempuan

Widiyanto, Project Manager Hak Atas Pangan Oxfam di Indonesia menjelaskan kompetisi ini dilaksanakan berangkat dari situasi dimana situasi bahwa meskipun perempuan terlibat dalam produksi pangan, baik di wilayah pesisir, pegunungan maupun di perkotaan, namun selama ini luput dari pengakuan publik. Petani dan nelayan adalah dua profesi yang biasanya diidentikkan dengan laki-laki, meski pun tak jarang peran perempuan di kedua profesi tak kalah besarnya.

Menurutnya, diskriminasi terhadap perempuan teruas terjadi dan kadang itu tidak disadari. Misalnya pemberian bantuan pemerintah kepada petani kadang bias dan diskriminatif pada perempuan. Bantuan alat pertanian yang diberikan kepada petani hanya familiar untuk laki-laki seperti traktor dan pupuk.

“Kita sedang mendorong paling tidak pengakuan itu diwujudkan dalam akses, perlakuan dan perlindungan yang sama. Jika perempuan penghasil pangan memiliki akses yang sama atas kredit perbankan, bantuan pemerintah maupun akses atas sumberdaya alam, maka hasil produksi pangannya 30 lebih banyak dibanding laki-laki,” tambahnya.

 

Ummi Kalsum | Aceh Besar, NAD

videomaker Rita Juniasari
judul video “Woman Inspiration”

 

Giyem | DI Yogyakarta

videomaker Fathurrozak
judul video “Biyung Pari”

Seliwati | Palopo, Sulawesi Selatan

videomaker Hajaruddin
judul video “Tanam Jengkol Lawan Sawit”

Sri Rohani | Kebumen, Jawa Tengah

videomaker Dewi Nur Aeni
judul video “Sri Rohani Perempuan Pejuang Pangan”

Nurlina | Pangkajene, Kep. Sulawesi Selatan

videomaker Saidah
judul video “Menagih Katinting Pada Pemerintah”

Daeng Karra | Pangkajene, Kep. Sulawesi Selatan

videomaker Rieski Kurniasari
judul video “Daeng Karra: Perempuan Pejuang Pangan dari Tanakeke”

Catur Rini Cahyadiningsih  | Bogor, Jawa Barat

videomaker Faustine Chinnara
judul video “Pejuang Pangan Perkotaan

 


sumber

Mencari Perempuan Pejuang Pangan, RMI dan Oxfam Gelar Kompetisi Film Pendek

Leave a Reply