Hati Emas Membawa Lusia Efriani Ke Emas Hitam

Pesanan untuk pasar ekspor membesarkan hatinya karena lapangan kerja bagi masyarakat pun akan terus terbuka.

Pesanan 1 Juta Ton, Buka Lapangan Kerja

Saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke China beberapa waktu lalu, Lusi termasuk dalam rombongan delegasi dagang Indonesia. Dalam acara tersebut ia memperoleh komitmen kontrak untuk mensuplai arang tempurung kelapa ke China mencapai 1juta ton per bulan dengan kisaran harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000/kg. Padahal kapasitas produksi arang tempurung kelapa di Kepulauan Kepri paling banter hanya mencapai 300 ton per bulan.

Ada keinginan untuk mensinergikan potensi arang tempurung kelapa yang ada di seluruh propinsi di Indonesia. Ia melihat ada beberapa propinsi yang memiliki sumber bahan baku yang cukup dan diharapkan dapat memenuhi peluang bisnis yang sangat besar ini.

Selain itu, peluang usaha pembuatan arang tempurung kelapa ini berpotensi mengangkat kesejahteraan masyarakat pesisir yang biasanya berada di sentra-sentra penghasil kelapa, dan sebagian besar masih miskin, serta menjadi solusi bagi penanganan limbah tempurung kelapa di pasar-pasar tradisional atau di sentra-sentra produksi kopra.

“Potensi Indonesia sebagai negara penghasil kopra terbesar ketiga di dunia memungkinkan untuk menyediakan arang tempurung kelapa terbesar seperti yang diinginkan oleh China. Sehingga permintan sebesar 1 juta ton arang tempurung kelapa per bulanpun sangat wajar dilakukan. Saya pikir jika satu usaha pembuatan arang tempurung kelapa melibatkan 3-5 orang tenaga kerja maka manfaat bisnis dan penyerapan tenaga kerja akan sangat berarti bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Selain arang tempurung kelapa yang memiliki nilai ekonomis tinggi, ternyata pengolahan asapnya juga menghasilkan liquid smoke. Produk ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan banyak diperlukan di berbagai negara maju sebagai pengganti formalin, pengental karet, sebagai bahan pembunuh hama dan pengganti insektisida. Permintaan liquid smoke, dari Hongkong, Jepang, dan Negara maju Asia lainnya juga sangat besar.

“Akhirnya ketemu juga solusinya. Produk Liquid Smoke ternyata banyak dibutuhkan di Amerika. Mudah-mudahan asap hasil pembakaran arang tempurung kelapa segera diproduksi. Harganya bagus, pakai dollar lagi. Saya akan benar-benar fokus mengembangkan usaha arang tempurung kelapa. Arangnya bisa diekspor ke China, asapnya (Liquid Smoke) juga laku dipasar dunia,” cetusnya.

Penekunannya di produksi arang batok kelapa ternyata memenuhi cita-citanya untuk membantu mereka yang terpinggirkan. Dengan kesuksesan usahanya, ia dinyatakan telah membuka lapangan kerja bagi sekitar 300.00 orang. :: wirausahanews/vemale/jun2012

 

http://profil-sukses.wirausahanews.com/20120611/392-emas-hitam-arang-tempurung-kelapa.html

http://www.vemale.com/relationship/karier/12642-pengusaha-wanita-indonesia.html

http://e-kuta.com/blog/bisnis-bali/lusi-sang-eksportir-arang-batok.htm

 

Leave a Reply